Jumat, 11 Maret 2011

Memahami HATI yang Gundah

Gundah, khawatir, takut merupakan perasaan normal yang dapat dialami oleh semua manusia, termasuk para Bunda. Khawatir kehilangan harta, gundah ketika pasangan mulai kurang perhatian, takut akan bencana dan kecelakaan bahkan khawatir anak gagal dalam menyelesaikan sekolahnya. Semua rasa ini muncul karena kita tak ingin dan tak mau tersakiti dan terabaikan.

Namun, ada hikmahnya juga lo Bunda kalo kita merasakan perasaan seperti ini. Hikmahnya adalah membuat seseorang menjadi lebih berhati-hati dan bijaksana dalam bertindak untuk menghindari ketidaknyamanan yang ditimbulkannya. Jika segala upaya telah di tempuh untuk menyingkirkan perasaan gundah, tak ada jalan lain selain pasrah (Ikhlas) dan berserah diri kepada-Nya.

Secara teori terlihat mudah ya Bunda, terlihat begitu sederhana. Prakteknya belum tentu. Namun Bunda, sebagai orang yang beriman atau minimal yakin bahwa ada suatu "Zat" yang menciptakan kita, seharusnya kita menyadari bahwa kita hanya dapat  berusaha (tawakkal) namun tidak dapat memaksankan hasilnya. Sang Khalik-lah yang lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya. Dan hanya atas ridho dan izinNya saja segala sesuatu dapat terjadi dalam kehidupan Bunda. Yang terpenting adalah Bunda mengetahui apa yang dapat membuat-Nya ridho.

Bunda, ini ada beberapa patokan dalam memahami keinginan Sang Khalik, yaitu:
1. Sebagai pemilik sekaligus pencipta tunggal alam semesta dan segala isinya. DIA sangat membensi keSYIRIKan. Harus diyakini bahwa DIA tidak memerlukan siapapun dan apapun dalam mengelola jagad raya ini. Makanya DIA sangat marah dan murka terhadap orang yang menduakanNya. Inilah pangkal UTAMA ketidak-ridho-anNya. so, jangan pernah sekalipun meminta bantuan kepada selain Allah.

2. Jangan berBURUK SANGKA karena DIA akan berbuat menurut prasangka kita. Padahal DIA yang lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita, Bunda.

3. Seseorang tidak menanggung perbuatan orang lain, baik maupun buruk. Jadi tidak perlu merasa bersalah ketika orang terdekat berbuat kesalahan. Kita hanya wajib mengingatkan dan menasehatinya.

4. Perempuan baik untuk laki-laki baik dan perempuan buruk untuk laki-laki buruk. Namun tidak berarti orang yang buruk akan selamanya buruk dan orang yang baik akan selamanya baik. Yang dinilai adalah usaha dan hasil akhir kita. Jangan pernah menuntut hak dari pasangan kita sebelum kewajiban terhadapnya dituntaskan.

5. Jodoh, rejeki dan umur telah ditetaokan oleh-Nya. Kita tidak memiliki kemampuan untuk mengubah ketetapan tersebut. Namun, kitalah yang harus menjemput takdir terbaik kita.

Jadi Bunda jangan pernah menganggap bahwa kekayaan, kesuksesan, kebesaran serta ketenaran itu identik dengan kasih sayang Allah. Sebaliknya, Bunda jangan pula berpikir bahwa musibah dan bencana adalah tanda ketidak pedulian-Nya.
Keduanya hanya cobaan dan ujian Bunda, malah bisa jadi justru merupakan jebakan yang sangat berbahaya. Allah SWT sengaja memberikan hal tersebut untuk menguji apakah kita tetap beriman dan menerima kebaikan sama dengan ketika menerima keburukan dengan tetap menyembah dan mengagung-kanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar